Jateng
Jumat, 29 Maret 2024 - 07:55 WIB

Diduga Sakit, Buruh Pabrik Garmen Semarang Meninggal di Indekos

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan olah TKP penemuan jenazah buruh pabrik Garmen yang meninggal di kamar indekosnya di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (28/3/2024).(Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Rumah indekos Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) digegerkan dengan meninggalnya salah seorang penghuni di kamarnya pada Kamis (28/3/2024) sore.

Diketahui korban bernama Koko, 28, warga Banyumas, yang sehari-hari berkerja di sebuah pabrik garmen tidak jauh dari tempat indekosnya. Penemuan jenazah tersebut langsung ditangani oleh Polsek Bergas, dan unit Inafis Sat Reskrim Polres Semarang yang datang langsung ke lokasi kejadian.

Advertisement

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menyebut, dugaan awal penyebab meninggalnya warga Kabupaten Banyumas tersebut dikarenakan sakit.

“Kapolsek Bergas dan unit Inafis Polres Semarang sudah mendatangi lokasi kejadian, dan dugaan awal sesuai keterangan tetangga kos bahwa korban meninggal karena sakit. Dikarenakan korban sudah 2 hari tidak masuk kerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Semarang,” ungkap Kapolres Jumat (29/3/2024).

Advertisement

“Kapolsek Bergas dan unit Inafis Polres Semarang sudah mendatangi lokasi kejadian, dan dugaan awal sesuai keterangan tetangga kos bahwa korban meninggal karena sakit. Dikarenakan korban sudah 2 hari tidak masuk kerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Semarang,” ungkap Kapolres Jumat (29/3/2024).

Di lokasi kejadian Kapolsek Bergas AKP Wahyono menjelaskan awal korban ditemukan oleh tetangga indekosnya sekitar pukul 17.40 WIB, atau menjelang waktu berbuka puasa. Menurut keterangan tetangga kos korban Yulia,25, warga Kabupaten Purbalingga, korban sudah dua hari tidak masuk kerja.

“Saksi Yulia melihat korban terakhir pada Rabu (27/3/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, sedang bermain game di pintu kamar. Dan pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, saksi sempat mengetuk pintu kamar korban untuk membangunkan sahur namun tidak ada reaksi,” beber AKP Wahyono.

Advertisement

“Bersama pemilik kos dan penghuni kos yang lain, melakukan pengecekan dengan memanjat jendela dan melihat kondisi korban dari lubang fentilasi udara, dan korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup. Melihat hal tersebut, tetangga korban mencoba mendobrak pintu kamar dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya pemilik kos melaporkan ke Polsek Bergas,” terang AKP Wahyono.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh unit Inafis dan pihak medis dari Puskesmas Bergas dr. Nida disaksikan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pemilik indekos, mendapat kesimpulan awal korban meninggal kurang lebih 10 jam yang lalu, dan tidak ada tanda tanda kekerasan benda tumpul, benda tajam atau cekikan pada tubuh korban.

Sementara pihak Inafis Polres Semarang yang dipimpin oleh Aiptu Edi Ponco menambahkan sesuai pemeriksaan di kamar korban tidak ditemukan tanda tanda bekas tindak kekerasan.

Advertisement

“Untuk barang berharga korban tidak ada yang hilang, serta kamar korban juga tidak dalam keadaan berantakan,” ungkap Aiptu Ponco.

Saat ini jenazah sudah disemayamkan di RS Ken Saras Bergas, untuk menunggu pihak keluarga korban.

“Setelah keluarga nanti hadir, akan kami mintai keterangan perihal kondisi kesehatan korban selama ini,” ujar Wahyono.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif