Soloraya
Selasa, 19 Maret 2024 - 15:58 WIB

Ada Instruksi Presiden Terkait Air Minum, Solo Dapat 2.800 Sambungan Gratis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM)

Solopos.com, SOLO– Kuota sambungan gratis dalam pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) dari pemerintah pusat 2024 untuk Kota Solo bertambah menjadi 2.800 penerima.

Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Kota Solo Agustan mengatakan Pemkot Solo sebelumnya mendapatkan 2.200 sambungan gratis. Namun ada tambahan 600 penerima sambungan gratis menjadi 2.800.

Advertisement

“Tim dari pemerintah pusat sudah datang. Ruang lingkupnya akan ditambah,” jelas dia kepada Solopos.com ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (19/4/2024).

Menurut dia, ada tambahan lagi terkait sambungan baru sekitar 750 sambungan rumah. Namun PDAM Kota Solo menghadapi tantangan waktu yang terbatas untuk menyiapkan Detail Engineering Design (DED).

Advertisement

Menurut dia, ada tambahan lagi terkait sambungan baru sekitar 750 sambungan rumah. Namun PDAM Kota Solo menghadapi tantangan waktu yang terbatas untuk menyiapkan Detail Engineering Design (DED).

Dia mengatakan pendanaan program sambungan gratis SPAM 2024 bersumber dari APBN. Konstruksi sambungan SPAM akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Penerima merupakan rumah tangga. Mereka mengajukan sambungan gratis, kami survei, yang memenuhi syarat akan diberikan,” papar dia.

Advertisement

Adapun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan dibentuknya Instruksi Presiden (Inpres) terkait air minum, Senin (23/1/2023).

“Disetujui oleh Bapak Presiden untuk dibentuk Inpres [Instruksi Presiden] air minum,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dikutip dari laman resmi Presiden Jokowi.

Suharso menjelaskan target pemasangan air minum di perumahan adalah 10 juta sambungan rumah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024. Namun, baru tersambung sebanyak 3,8 juta rumah pada 2023.

Advertisement

“Nah gap yang hampir 6,2 juta. Kami mau coba atasi pada 2024 tanpa harus membangun air baku karena kebetulan sumber airnya kita sudah punya,” ungkap Suharso.

Suharso mengatakan Indonesia memiliki idle capacity sekitar 38 ribu liter yang dapat disambungkan ke lebih dari 3 juta sambungan rumah di seluruh Indonesia.

Presiden Jokowi menginstruksikan rumah-rumah yang mendapatkan sambungan tersebut diprioritaskan bagi rumah-rumah yang berada di daerah dengan tingkat stunting tinggi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif