Bisnis
Senin, 6 Mei 2024 - 06:49 WIB

Blue Print BUMN hingga 2034 Disiapkan, Sektor Pupuk dan Pangan akan Disatukan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BUMN (kementeri BUMN)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan rancangan blue print BUMN hingga tahun 2034, yang mencakup rencana integrasi di antaranya penyatuan sektor pangan dan pupuk.

“Kami punya blue print BUMN sampai tahun 2034, yaitu 10 tahun ke depan salah satunya memperkuat ekosistem. Seperti contoh misalnya sekarang ini yang namanya pupuk dengan pangan kita terpisah, ke depan kita akan jadikan satu ekosistem,” kata Erick dalam Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/5/2024) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Integrasi antara sektor pupuk dan pangan dianggap penting karena keduanya merupakan bagian dari satu ekosistem yang saling terkait. Namun, saat ini keduanya masih terpisah dan perlu digabungkan agar dapat berjalan secara lebih efisien.

“Pupuk dan pangan karena ini ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” tutur Erick.

Advertisement

“Pupuk dan pangan karena ini ekosistem. Tidak mungkin kita bicara pangan tanpa pupuk misalnya. Nah ini masih terpisah,” tutur Erick.

Erick juga menyoroti kekurangan dalam sektor pupuk, terutama terkait dengan ketersediaan bahan baku seperti sulfat dan fosfat.

Dalam upaya untuk menjadi produsen pupuk terbesar di dunia, Indonesia perlu memiliki kepastian pasokan bahan baku. Untuk itu, blue print BUMN hingga tahun 2034 juga memperhatikan aspek ini, dengan memberikan fokus pada kepastian pasokan bahan baku untuk industri pupuk.

Advertisement

Dia menyampaikan blueprint tersebut berlaku selama 10 tahun ke depan, bertujuan untuk memperkuat ekosistem BUMN.

Erick menegaskan pentingnya berpikir jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan transformasi BUMN, yang membutuhkan waktu yang cukup lama, seperti contoh dari China yang memerlukan waktu 18 tahun untuk transformasinya.

“Kalau kita p dengan China itu perlu 18 tahun. Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya perlu 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia lima tahun,” tutur Erick.

Advertisement

Erick menekankan bahwa blue print tersebut harus detail dan terperinci, sehingga dapat digunakan oleh siapa pun yang menggantikan posisinya di masa depan. Hal ini akan memastikan kelangsungan rencana dan proyek yang telah dilakukan sebelumnya.

Selain itu, Erick juga membahas tentang perencanaan anggaran, pembagian PMN (Penyertaan Modal Negara), dan deviden untuk tahun-tahun mendatang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dan transparansi kepada pihak-pihak terkait, serta untuk menghindari ketidakpastian di masa mendatang.

Erick juga mencatat beberapa masalah yang muncul di masa lalu, seperti ledakan PMN yang tidak terduga dan intervensi dalam kasus korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri. Hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang untuk menghindari masalah serupa di masa depan.

Advertisement

Dia menegaskan perencanaan yang matang sangat penting mengingat kondisi ekonomi global yang semakin tidak pasti, dengan adanya perang tarif antara berbagai negara.

Persaingan ekonomi yang semakin tajam menuntut kesigapan dan kebijaksanaan dalam perencanaan dan strategi untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

“Saya buat statement ini bukan menyalahkan siapa siapa, tapi itu introspeksi diri kita bagaimana kita harus lebih baik lagi. Karena kenapa? Kalau kita lihat sekarang globalisasi makin seram kita sudah bisa melihat bagaimana tahun depan yang namanya ekonomi ini cukup menantang,” kata Erick.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif