Soloraya
Rabu, 24 April 2024 - 12:01 WIB

Teguh Prakosa Menjaga Kesehatan Mental Siswa dengan Kunjungi Sekolah di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyampaikan arahan mengenai isu kesehatan mental di SMP Al-Azhar Syifa Budi, Solo, Selasa (23/4/2024). (Istimewa/Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO– Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa ke sekolah-sekolah untuk menjaga kesehatan mental para murid. Kegiatan itu rutin dilakukan Teguh sejak tahun lalu.

Kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan yang berkaitan dengan psikologis, emosional, dan sosial seseorang yang sekarang menjadi perhatian, termasuk Teguh Prakosa.

Advertisement

Teguh menjadi pemateri di setiap sekolah yang dikunjungi mulai dari SMP, SMA, SMK negeri maupun swasta. Sebagai contoh Teguh menjadi narasumber di SMP Warga dan SMP Al-Azhar Syifa Budi, Selasa (23/4/2024).

Teguh memberikan arahan mengenai Pusat Pembelajaran Keluarga di sekolah bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo dan Yayasan Kakak.

Advertisement

Teguh memberikan arahan mengenai Pusat Pembelajaran Keluarga di sekolah bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo dan Yayasan Kakak.

“Dengan kemajuan teknologi, terjadi kekerasan pada anak, kekerasan seksual menyangkut anak. Kalau kami tidak melihat ke bawah, kepala daerah diam saja, tinggal menunggu waktu nanti terjadi di sekolah. Sebelum terjadi kami turun [mengantisipasi dampak negatif kesehatan mental pada siswa],” jelas Teguh saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Rabu (24/4/2024).

Teguh menyampaikan arahan kepada sekolah yang terdiri dari atas pengurus yayasan, komite, dan guru tidak hanya mendidik, namun juga mengajar. Sekolah tidak hanya transfer ilmu, namun membentuk perilaku peserta didik dan menjadikan para murid bagian dari keluarga.

Advertisement

“Orang tua cukup kalau tidak ada kasih sayang ya nanti anaknya liar hidupnya. Apalagi gurunya gak tahu, muridnya kurang kasih sayang,” papar Teguh.

Teguh dalam setiap kunjungan di sekolah berinteraksi dengan sejumlah siswa dengan mengajak siswa menunjukkan prestasinya atau meminta siswa untuk menceritakan rutinitasnya dengan bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Lalu Teguh memberikan apresiasi kepada siswa.

Dalam kunjungannya di SMP Al-Azhar Syifa Budi, Teguh mendapati seorang murid perempuan kelas XII berjualan kue dengan menitipkan dagangannya ke kantin-kantin sekolah. Kue itu diproduksi oleh ibu murid tersebut.

Advertisement

Teguh menjelaskan bapak dari murid yang berjualan tersebut mengalami gangguan ginjal yang mengharuskan cuci darah secara rutin. Teguh meminta siswa tersebut menghubungi Kepala DP3AP2KB Solo Purwanti apabila membutuhkan bantuan sewaktu-waktu.

Menurut Teguh, kegiatan menjaga kesehatan mental di sekolah dilakukan sejak tahun lalu. Kegiatan tersebut dilanjutkan tahun ini.

Berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada anak menurut Kementerian Kesehatan:

Advertisement

Perubahan perilaku
Perubahan mood
Kesulitan konsentrasi
Penurunan berat badan
Menyakiti diri sendiri
Muncul berbagai masalah kesehatan
Perasaan yang intens

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif