Jogja
Sabtu, 4 Mei 2024 - 14:44 WIB

Jelang Pilkada 2024, PKB dan PDIP Bantul Dekati Muhammadiyah

Redaksi Solopos.com  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Bantul. (Istimewa)

Solopos.com, BANTUL—Dua partai besar di Bantul yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai melakukan komunikasi dengan Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Bantul jelang Pilkada Bantul 2024.

Meski telah ada komunikasi, namun sejauh ini semua masih cair dan belum ada keputusan terkait arah dukungan serta sosok bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul pada Pilkada 2024.

Advertisement

Ketua DPC PDIP Bantul sekaligus Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengakui jika pihaknya telah mulai melakukan komunikasi dengan PD Muhammadiyah Bantul. Hanya, komunikasi yang dilakukan baru sebatas nonformal.

“Ya, kalau kami dengan ormas-ormas ini memang sebatas say hello, belum melakukan komunikasi secara formal. Termasuk dengan parpol kita masih dalam konteks brainstorming belum formal, tapi sebentar lagi akan kita formalkan,” kata Joko Purnomo, Jumat (3/5/2024), dilansir Harianjogja.com.

Advertisement

“Ya, kalau kami dengan ormas-ormas ini memang sebatas say hello, belum melakukan komunikasi secara formal. Termasuk dengan parpol kita masih dalam konteks brainstorming belum formal, tapi sebentar lagi akan kita formalkan,” kata Joko Purnomo, Jumat (3/5/2024), dilansir Harianjogja.com.

Menurut Joko, komunikasi dengan ormas sangat penting dilakukan. Sebab, meski PDIP sebagai partai pemenang pada Pemilu 2024, akan tetapi untuk sebuah menata pemerintahan dan sampai dengan mewujudkan kesejahteraan masyarakat harus melibatkan semua pihak.

“Sehingga harapan kita, kita tetap menjalin komunikasi dengan parpol, ormas yang pada saatnya nanti kita akan bersama-sama untuk mensukseskan Pilkada 2024,” imbuh Joko.

Advertisement

“Sudah, tapi baru pengantar. Masih ada pembicaraan lanjutan. Dengan partai-partai sudah. Dengan Gerindra, Golkar, PDIP, PKS, Demokrat, PPP sudah. Paling tinggal beberapa partai saja,” kata Halim.

Menurut Halim, komunikasi dengan parpol dan ormas penting dilakukan. Karena parpol ini kan punya tujuan yang sama.

“Partai ini kan dimunculkan untuk mewujudkan kemajuan negara dan daerah. Maka ya sudah sepatutnya, saya sebagai ketua DPC PKB maupun bupati melakukan komunikasi politik untuk samakan persepsi politik. Bantul ini mau kita apakan?,” ungkap Halim.

Advertisement

Terpisah, Wakil Ketua bidang LHKP Kumham, LPHU dan Lazismu PD Muhammadiyah Bantul, Suwandi mengakui sudah ada komunikasi dengan PKB dan PDIP.

“Muhammadiyah kan tidak punya kewenangan mengajukan calon. Tapi, Muhammadiyah punya kepentingan membangun kultur politik yang demokratis. Dalam hal anggota ada yang cakap dan mau direkrut partai ya boleh-boleh saja,” kata Suwandi.

Hanya, pesan dari Muhammadiyah dari dahulu, kata Suwandi, berpolitiklah dengan jujur dan adil. Tidak membuat kerusakan. Karena politik itu kan mulia.

Advertisement

“Disitulah peran Muhammadiyah. Apakah nanti ada komunikasi dengan partai apapun kita  tidak membatasi. Karena partai politik itu kan aset bangsa sebagai lembaga demokrasi yang dipercaya untuk melakukan kewenangannya,” papar Suwandi.

Oleh karena itu, PD Muhammadiyah Bantul, terang Suwandi tidak pernah membatasi adanya komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk partai politik.

“Jadi tidak hanya dua partai tersebut, tapi siapapun. Kita kan juga sering ketemu juga. Beliau-beliau partai  itu kan infrastruktur politik yang punya domain rekruitmen politik,” jelasnya.

Untuk sosok pemimpin yang terpilih pada Pilkada Bantul 2024, kata Suwandi, adalah yang memiliki kepedulian, komitmen besar dalam pencerdasan dalam pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

“Maka ke depan harus dicari figur-figur yang seperti itu. Untuk itu kami terus berkomunikasi dengan berbagai pihak,” ucap Suwandi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif