SOLOPOS.COM - Ilustrasi Buaya (iStock)

Solopos.com, CAGAYAN DE ORO — Serang pria bernama Nehemias Chipada, 68, mendapat serangan buaya di Taman Amaya View Kota Cagayan de Oro, Filipina. Keluarga kemudian memprotes pengelola tempat wisata lantaran tidak memberikan tanda rambu-rambu bahaya sehingga membuat Nehemias  diterkam buaya.

Kejadian itu berawal saat Nehemias mendekati reptil raksasa sepanjang 12 kaki atau 356,7 sentimeter tersebut. Ia mengira buaya yang berada sebuah kolam itu palsu dan terbuat dari plastik. Neheimas kemudian berniat untuk berswafoto dengan buaya itu menggunakan ponselnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat berswafoto beberapa pose dengan buaya, ia dikagetkan dengan buaya yang menyerangnya. Ia pun diseret reptil ganas itu ke dalam air. Beruntung, Nehemias bisa mengelabui buaya itu dan berhasil lolos dari amukan reptil raksasa itu.

Baca Juga: Viral! Dimarahi Nenek, 2 Bocah Kabur dari Rumah Jalan Belasan Kilometer

Setelah berhasil lolos, ia terkapar di jalan dekat kolam buaya yang menerkamnya dengan lengan dan tangan berdarah. Nehemias kemudian dilarikan ke Pusat Medis Mindanao utara untuk mendapatkan perawatan karena pendarahan pada lengan dan tangannya.

Lehemias mendapatkan delapan jahitan akibat luka pada lengan kiri dan pahanya. Taring sepanjang tiga inci juga tersangkut di daging pria tua tersebut setelah diterkam kuat oleh buaya.

Baca Juga: Kocak! Susu Kerbau Perah Mampet, Peternak Ini Lapor ke Polisi

Di sisi lain, keluarga yang menyaksikan keganasan reptil raksasa menyeret Nehemias memprotes pengelola taman tersebut karena tidak memberikan tanda tambu-rambu peringatan sehingga membuat Nehemias diterkam buaya.

“Tidak ada peringatan yang memperingatkan kami untuk tidak memasuki kandang. Karena jika ada, kami tidak akan pernah pergi ke sana,” kata putri Nehemias Mercy Joy Chipada seperti dikutip dari Daily Star, Kamis (25/11/2021).

Pihak pengelola Taman Amaya View bertanggungjawab dengan membiayai biaya perawatan Nehemias yang mengalami patah tulang dan harus menjalani beberapa operasi.

Baca Juga: Jadi Belantik, Ternyata Ini Cita-Cita Mahasiswi Cantik Wonogiri

Candy Unaiba, petugas pengeoperasan taman menyangkal jika pihaknya lalai dalam memberi rambu-rambu peringatan di sekitar tempat rekrasi tersebut. “Mereka mengira buaya itu juga buatan, tetapi area itu sebenarnya dibatasi. Ada tanda-tanda dan pengingat yang selalu diberikan oleh pemandu wisata kami,” ujar Candy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya