SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Jumlah investor dan nilai transaksi di pasar saham Soloraya melejit signifikan pada 2021. Bahkan, nilai transaksi saham ini tembus Rp3,369 triliun pada Agustus 2021.

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah (Jateng) II, Wira Adibrata, mengatakan minat masyarakat Soloraya terhadap investasi pasar saham bagus. Hal ini dibuktikan dari jumlah investor yang terus melejit pada 2021 di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah investor saham di wilayah Jateng II sebanyak 60.542 investor sampai Agustus 2021. Jadi ada penambahan 20.348 investor baru selama 2021,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Kamis (16/9/2021).

Wira menjelaskan pertumbuhan investor baru di Soloraya paling banyak pada Januari 2021, yakni sebanyak 4.189 investor. Sedangkan pada Februari 2021 bertambah 2.662 investor, lalu Maret 2021 3.086 investor, April 1.939 investor, dan Mei 2021 sebanyak 2.148 investor. Sementara pada Juni 2021 sebanyak 2.343 investor, Juli sebanyak 1.621 investor, dan 2.360 investor. Total jumlah investor di Soloraya dengan sub rekening efek (SRE) aktif sebanyak 60.542 investor.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bioskop di Soloraya segera Buka, Begini Persiapannya

Masyarakat Pandai Melihat Peluang

Di sisi lain, nilai transaksi kembali naik pada Agustus 2021. BEI Jateng II mencatat pada Januari 2021, nilai transaksinya tembus Rp5,225 triliun. Angka ini turun pada bulan berikutnya senilai Rp3,736 triliun (Februari 2021).

Setelah itu pada Maret 2021 jumlah transaksi makin turun, yakni Rp3,027 triliun, lalu menjadi Rp2,006 triliun (April), dan Rp1,764 triliun pada Mei 2021. Namun demikian, angka transaksi kembali naik pada Juni 2021 senilai Rp2,721 triliun, lalu lagi pada Juli 2021 senilai Rp2,817 triliun. Bahkan, pada Agustus 2021 angka transaksi menembus Rp3,369 triliun.

Di samping itu, pada Agustus 2021 jumlah investor paling banyak dari Solo, yakni 18.137 investor, disusul Sukoharjo dengan 13.588 investor, dan Klaten 12.968 investor. Sementara jumlah transaksi pada bursa saham terbanyak juga di Solo senilai Rp1,556 triliun disusul Klaten senilai Rp827,010 miliar dan Karanganyar dengan nilai investasi Rp483,086 miliar.

“Di tengah pandemi seperti ini transaksi di pasar modal semakin bergeliat. Masyarakat kita pandai untuk melihat peluang pasar modal. Ini terlihat dari data jumlah transaksi yang tidak pernah turun dari Rp1 triliun per bulannya,” papar dia.

Baca Juga: BP Jamsostek Gelar Vaksinasi Sasar Ojol di Terminal Tirtonadi

Hal-hal yang memengaruhi transaksi pasar modal seperti kondisi pandemi Covid-19 yang merujuk pada jumlah kasus di Indonesia. Dalam hal ini, berita buruk mengenai pandemi turut berdampak pada pasar. Di sisi lain, kabar vaksinasi Covid-19 yang semakin masif di berbagai daerah membawa angin segar sehingga investor cukup optimistis.

Sebelumya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo mencatat perkembangan pasar modal di Soloraya sangat bagus. Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengatakan perkembangan pasar modal di wilahnya khususnya SID saham mencapai 90% year on year (yoy) pada Juni 2021.

“Pada Juni 2021 jumlah SID saham sebanyak 60.456 investor atau bertambah 25.457 investor jika dibandingkan dengan Juni 2020. Sedangkan secara month to month naik 4,5% daripada Mei 2021,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya