SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mendatangi pedagang di Coyudan untuk mengeembalikan uang pungli Lurah Gajahan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Uang hasil pungli yang dikumpulkan Lurah Gajahan dan oknum Linmas setempaat dari 145 pemilik toko di kawasan Coyudan, Solo, terkumpul sebanyak Rp11,5 juta dalam 15 hari. Para korban rata-rata menyetorkan uang mulai Rp50.000 hingga Rp100.000.

Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengambil tindakaan tegas. Dia mencopot Lurah Gajahan yang diduga terlibat pungli tersebut dari jabatannya. Lurah Gajahan resmi dibebastugaskan mulai Senin (3/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gibran pun mengembalikan uang pungli tersebut kepada setiap warga. Proses pengembalian uang pungli tersebut dilakukaan Gibran didampingi Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Imam Positif Covid-19, 1 Masjid di Banmati Sukoharjo Ditutup

Ekspedisi Mudik 2024

Gibran bersama Ari menyusuri dan memasuki beberapa kios pertokoan di Jalan Coyudan. Dia bertanya kepada pemilik serta penjaga toko terkait besaran pungli yang mengatasnamakan iuran zakat dan sedekahyang diminta oleh beberapa oknum keamanan Kelurahan Gajahan.

"Kemarin di mintain berapa?" ujar Gibran dalam siaran pers yang diterima Solopos.com.

Gibran mengimbau warga untuk tegas menolak orang yang meminta pungutaan atas nama zakat maupun sedekah. Sebab, hanya pihak Baznas yang berwerwenang mengumpulkan uang zakat dan shadaqah.

"Lain kali jangan mau ya, jangan di kasih meskipun ada tanda tangan, cap lurah, jangan mau. Pokoknya yang boleh mengumpulkan zakat itu hanya dari Baznas, selain itu tidak boleh"jelas Gibran.

Baca juga: Buntut Pungli Zakat, Lurah Gajahan Solo Dipecat Gibran

Wali Kota Solo juga menyampaikan permintaan maaf atas sikap yang dilakukan beberapa oknum keamanan tersebut.

"Lain kali orangnya difoto, suratnya difoto, langsung dilaporkan ke saya. Ini uangnya kembalikan ya Bu dengan Pak Camat. Lain kali pokoknya jangan mau. Saya mohon maaf ya, Pak, Bu" ujar Gibran.

Gibran jugaa meminta kepada seluruh masyarakat untuk memulai kebiasan yang benar. Dia pun mengimbau seluruh ASN di lingkungan Pemkot Solo memberikan pelayanan publik yang baik dan benar.

"Kita itu membiasakan diri untuk sesuatu yang benar. Jangan membenarkan sesuatu yang sudah benar” pangkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya