SOLOPOS.COM - Ilustrasi PAUD (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali belum menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kesiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi tantangannya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan penerapan uji coba PTM di jenjang PAUD belum dapat dilakukan. Persiapan masih dilakukan, terutama dalam mekanisme penerapan prokes.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saat ini belum dapat dilakukan uji coba PTM PAUD, baru kami persiapkan. Belum sepenuhnya bisa kami eksekusi. Sebab anak-anak, tentu prokesnya lebih sulit dari pada SD dan SMP, yakni dalam mengendalikan prokesnya,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Undang Ratusan Tamu, Hajatan di Boyolali Dibubarkan Satpol PP

Diketahui, PTM untuk SD dan SMP sudah dilakukan di sejumlah sekolah di Boyolali. Menurut Darmanto, penerapan prokes di lingkungan sekolah PAUD nantinya perlu untuk disimulasikan dulu. Selain itu setiap lembaga pendidikan perlu berkomunikasi dengan orang tua siswa.

“Untuk simulasi juga belum kami lakukan. Kami akan ketemu dulu dengan IGTKI [Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia] seperti apa baiknya,” lanjut dia. Pertemuan tersebut guna membahas salah satunya mengenai pelaksanaan teknis di lapangan.

Prinsipnya, lanjut dia, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian untuk anak-anak. Darmanto menyebutkan di Boyolali ada sekitar 770 lembaga PAUD.

Baca juga: Gelontor 25.000 Dosis, Menhub Berharap Bisa Bantu Atasi Ketimpangan Vaksinasi Covid-19 Soloraya

Sementara itu di lapangan, pelaksanaan PTM juga menjadi perhatian dari tim satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 daerah. Belum lama ini Koramil 12 Simo, Kodim 0724 Boyolali yang diwakili Pelda Purwadi bersama dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Simo memantau persiapan PTM sekolah-sekolah setempat.

Pemantauan Pelaksanaan Prokes PTM

Ada tiga sekolah yang ditinjau, yakni MTs Negeri Walen, MIM Tejobang, dan MTs Negeri 10 Temon, pada Jumat (17/09/2021). Para petugas datang ke sekolah untuk mengontrol dan memantau pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka.

Tujuannya adalah untuk memastikan pelaksanaannya sudah memenuhi standar prokes. Pelda Purwadi menyampaikan pada masa pandemi ini, prokes menjadi penting.

Baca juga: HL Koran Solopos Hari Ini Pindah ke Halaman 3, Ada Apa?

Setidaknya 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan) wajib dijalankan. Termasuk saat melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Pihak sekolah telah berupaya semaksimal mungkin memenuhi standar prokes dalam penyiapan PTM. Di antaranya menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, tisu, masker cadangan serta hand sanitizer,” kata dia dalam rilis yang diterima Solopos.com belum lama ini.

Danramil 12 Simo, Kapten Inf Dwi Supriyanto, menyampaikan kegiatan yang dilakukan tersebut adalah salah satu wujud sinergitas TNI, Polri dan masyarakat dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain dia menghimbau kepada para siswa agar setelah selesai kegiatan belajar mengajar untuk langsung pulang ke rumah, demi keselamatan dan kesehatan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya