Ulat hijau menyerang, petani bawang merah gagal panen

GAGAL PANEN--Petani bawang merah di Desa Jono, Tanon, Wagito, 60, memperlihatkan tanaman bawang merah yang rusak dimakan ulat hijau. Serangan ulat hijau membuat puluhan petani bawang merah di Desa Jono gagal panen. Foto diambil Minggu (18/9/2011). JIBI/SOLOPOS/Syahaamah Fikria

Sragen (Solopos.com)–Para petani bawang merah di Desa Jono, Tanon, Sragen, gagal panen lantaran serangan ulat hijau dan ulat grayak yang menghabiskan tanaman mereka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Serangan ulat tersebut bahkan nyaris merugikan para petani hingga 100 persen saat musim panen bulan Agustus kemarin. Dari pantauan Espos di lahan persawahan bawang merah, daun-daun tanaman tampak coklat, mengering dan tak utuh. Buah bawang merah pun terlihat rusak, berlubang dan membusuk. Puluhan ulat hijau dengan panjang 2-3 sentimeter merayap di antara daun dan biji bawang merah.

Salah seorang petani bawang merah di Dukuh Mayang, Supri, 29, mengungkapkan serangan ulat hijau tersebut kembali setelah delapan tahun tanaman awang merah aman dari berbagai ganggguan hama. Kurangnya air di musim kemarau, seperti yang terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab kemunculan ulat-ulat itu. Serangan ulat yang datang saat usia tanaman masih di bawah satu bulan tersebut akhirnya melenyapkan harapan para
petani untuk bisa panen.

“Dari masa tanam, rata-rata kami bisa panen setelah dua bulan. Tapi sekarang baru dua pekan, ulat sudah menghabiskan tanaman, otomatis kami gagal 100 persen,” tutur Supri.

Apa yang diungkapkan Supri juga dirasakan petani bawang merah lainnya di Jono, Tanon, Sugiman, 40. Untuk menjaga agar tak semakin ludes oleh serangan ulat, Sugiman rajin memeriksa tanamannya sehari tiga kali. Saat pagi, sore dan malam, dirinya mengecek helai per helai daun bawang merah.

(m97)