SOLOPOS.COM - Warga menerima bantuan sembako dari UPK DAPM Kedawung, Sragen, Rabu (15/9/2021). (Istimewa-UPK DAPM Kedawung)

Solopos, SRAGEN Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Kecamatan Kedawung, Sragen, menyalurkan bantuan sembako kepada sekitar 1.200 warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Penyaluran paket sembako total oleh UPK DAPM senilai Rp70 juta itu dimulai pada Rabu (15/9/2021). Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, yang juga pembina UPK DAPM, secara simbolis menyerahkan bantuan sembako itu kepada 30 warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga yang mendapat bantuan sembako itu merupakan nasabah simpan pinjam perempuan (SPP) sekaligus anggota kelompok binaan dari UPK DAPM Kedawung.

Baca juga: 5 Rumah Sakit di Sragen Punya Rapor Merah, Bupati Mencak-Mencak

“Sebanyak 30 warga yang menerima sembako secara simbolis hari ini adalah perwakilan dari kelompok. Setelah itu, kami menyalurkan sembako kepada warga di dua desa. Karena total ada 10 desa di Kedawung, kami menargetkan penyalurkan bantuan sembako itu bisa selesai dalam lima hari ke depan. Dengan asumsi, sehari bisa dua desa,” terang Manager UPK DAPM Kecamatan Kedawung, Asri Herawati, kepada Solopos.com, Rabu.

Dengan modal awal Rp1,3 miliar pada 2010 lalu, UPK DAPM Kedawung mampu meningkatkan aset menjadi Rp5 miliar per September 2021. Saat ini, UPK DAPM Kedawung memiliki 223 kelompok binaan.

Mereka rata-rata adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha seperti toko kelontong, menjahit, kerajinan kerupuk, dan lain-lain. Tidak hanya menyalurkan dana simpan pinjam, UPK DAPM juga memberdayakan kelompok tersebut melalui pendampingan.

Baca juga: Ditemukan Tinggal Kerangka di Selokan, Warga Sragen Ternyata Sudah Hilang 2 Bulan

“Kalau ada yang bingung bagaimana mengurus izin PIRT [pangan industri rumah tangga], ya kita fasilitasi secara gratis tanpa dipungut biaya. Nanti kalau ada surplus dana, kita kembalikan lagi ke masyarakat. Setiap tahun, kami selalu menyalurkan dana sosial dari surplus dana itu. Tapi dana yang kita pakai untuk menyalurkan sekitar 1.200 sembako itu berasal dari dana kegiatan sosialisasi. Karena tidak ada sosialisasi selama pandemi, maka dana itu kami wujudkan dalam bentuk bantuan sembako,” papar Herawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya