Solopos.com, KLATEN – Bingung mengelola sampah organik yang selalu menggunung? Budidaya maggot larva bisa jadi pilihan karena cara ini juga bisa datangkan cuan hingga belasan juta rupiah per bulan.

Di Klaten, budidaya maggot larva ini sedang menjadi tren. Bisnis ternak larva dari lalat jenis black soldier fly ini bisa datangkan keuntungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dihadapi Omah Limbah Gempol, Karanganom, Klaten. Pengelola akhirnya menemukan cara ini untuk mengatasi permasalahan sampah yang berlarut-larut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Inilah Data Komunitas Pembudidaya Maggot Si Pemakan Sampah Organik di Klaten

Sampah organik ini rupanya menjadi pakan gratis dan mudah didapat untuk budidaya ini. Ketua Omah Limbah Gempol, Edy Nugroho mengatakan pihaknya juga mendapatkan sampah dari rumah tangga, warung makan dan tempat penjualan buah.

Budidaya maggot tersebut, lanjut Edy, telah dimulai sejak Januari 2021. Saat ini, Omah Limbah Gempol sudah bisa memproduksi maggot minimal 50 Kg/hari.

Baca Juga: Sukses Budidaya Cacing, Diwa Foundation Dapat Bantuan dari Pegadaian

Sementara 300 Kg sampah organik rumah tangga tegerus setiap hari untuk menopang produksi maggot tersebut. Pengelola Omah Limbah Gempol berencana terus meningkatkan produktivitasnya.

Menurut penelusuran Solopos.com di Tokopedia, 1 gram maggot larva kering bisa dijual hingga mulai Rp70.000. Bayangkan jika Omah Limbah Gempol ini bisa memproduksi 80 Kg maggot larva kering setiap harinya, cuan sekitar Rp560.000/hari bisa didapat kan. Jika sebulan bisa nyaris Rp17 juta didapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya