SOLOPOS.COM - Candi Borobudur (Antara)

Solopos.com, MAGELANG – Video seorang ustaz bernama Sofyan Chalid yang menyebut berwisata ke Candi Borobudur haram viral di media sosial. Pria itu menyebut kunjungan ke Candi Borobudur sama dengan menyetujui peribadatan yang dilakukan umat Buddha di sana.

Video berdurasi satu menit itu memperlihatkan pria berbaju koko putih yang dikenal dengan nama Ustaz Sofyan Chalid sedang membacakan secarik kerta berisi pertanyaan, “apa hukumnya wisata ke tempat ibadah orang kafir contohnya Candi Borobudur?”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video yang tayang pada 3 September 2018 itu kembali viral belakangan ini. Dalam video itu sang ustaz menjawab bahwa berwisata ke Candi Borobudur hukumnya haram.

“Hukumnya haram, karena itu termasuk persetujuan terhadap peribadahan mereka makanya kita tidak boleh duduk-duduk bersama orang yang menghina agama. Allah mengatakan kalau kamu duduk bersama mereka kamu seperti mereka,” jawab Sofyan seperti dikutip detikcom dalam video tersebut, Senin (13/9/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Potret Ratna Sari Dewi Istri Bung Karno Saat Muda Bikin Terpana, Cantik & Modis Banget

Dia menegaskan umat Islam yang berwisata ke sana sama halnya menyetujui peribadatan umat Buddha, meskipun di dalam hati menolak keberadaan kaum kafir.

“Hadirnya kita di situ artinya persetujuan terhadap dia, kalau kita hadir di tempat peribadahan orang kafir sama saja berarti setuju dengan mereka walaupun hati kita nggak setuju tapi kehadiran kita adalah persetujuan itu sendiri. Kita nggak boleh hadir ke situ kecuali untuk satu tujuan, mau membubarkan orang yang beribadah selain kepada Allah,” tegas dia.

Video tersebut menuai beragam reaksi negatif dari netizen. Ada beberapa warganet yang menyebutkan bahwa Ustaz Sofyan Chalid tidak mengajarkan toleransi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji, angkat bicara. Dia menyebut kunjungan ke Candi Borobudur bergantung pada niat masing-masing dan merupakan salah satu cara mengagumi mahakarya nenek moyang berupa ilmu pengetahuan.

Baca juga: Heboh Fenomena Laut Selatan Jawa Bercahaya, Tanda Nyi Roro Kidul Muncul?

Kita ke Borobudur mau wisata apa mau ibadah? Kan dilihat niatnya. Ke sana itu lihat zaman biyen wong pinter-pinter, mbangun candi (melihat orang zaman dulu pintar-pintar, bisa membuat candi). Mengagumi rahmat Gusti Allah pada pendahulu kita yang bisa memakai teknologinya. Mereka bersatu membuat itu, bisa memasang batu dengan batu dan seterusnya,” terang dia seperti dilansir Detik.com, Selasa (14/9/2021).

KH Ahmad Darodji menegaskan umat Islam yang datang ke Candi Borobudur dengan niat beribadah adalah hal yang salah. “Kalau kita (muslim) ikut ibadah (agama lain), nah itu salah,” tegasnya.

Sebagai informasi, Candi Borobudur yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, merupakan candi bercorak Buddha terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Candi yang dibangun dengan arsitektur Gunadharma itu telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya