SOLOPOS.COM - ilustrasi BUMD (Bisnis.com)

Solopos.com, SUKOHARJO –  Kinerja dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dinilai kurang maksimal dalam memberikan kontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD) Sukoharjo. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo pun berupaya memaksimalkan kinerja BUMD  untuk meningkatkan pendapatan dan laba pada 2021.

Pada Jumat (22/10/2021), Bagian Perekonomian Setda Sukoharjo menggelar kegiatan pembinaan BUMD di Gedung Menara Wijaya. Kegiatan itu dihadiri Bupati-Wakil Bupati Sukoharjo, Etik Suryani-Agus Santosa, Sekda Sukoharjo, Widodo, serta para pejabat enam BUMD milik Pemkab Sukoharjo dan gabungan Pemkab Sukoharjo dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

BUMD milik Pemkab Sukoharjo yakni Perumda Tirta Makmur Sukoharjo, Perumda Percada, dan PT BPR Bank Sukoharjo. Sedangkan BUMD milik gabungan Pemkab Sukoharjo dan Pemprov Jawa Tengah yakni PT Bank Jateng Cabang Sukoharjo, PT BPR BKK Grogol dan PT BKK Jateng Cabang Sukoharjo.

Baca juga: Bu Bupati, Car Free Day Sukoharjo Kapan Dibuka?

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan kinerja BUMD perlu ditingkatkan dalam pelayanan terhadap masyarakat serta kontribusi untuk PAD Sukoharjo. Karyawan BUMD harus bekerja keras dan profesional untuk mendongkrak pendapatan dan laba hingga akhir 2021. “Kinerja pelayanan terhadap masyarakat harus meningkat. Sehingga masyarakat percaya untuk menabung di bank atau menjadi konsumen perusahaan,” kata dia, Jumat.

Kelonggaran Aktivitas Usaha

Bupati tak memungkiri kinerja beberapa BUMD kurang maksimal akibat pandemi Covid-19 yang muncul sejak Maret 2020. Pembatasan aktivitas usaha dan kegiatan masyarakat menjadi salah satu permasalahan dalam menjalankan roda bisnis pada masa pandemi.

Saat ini, pemerintah telah memberikan beragam kelonggaram aktivitas usaha dan dagang sebagai bagian dari percepatan pemulihan ekonomi daerah. “Kinerja beberapa BUMD kurang maksimal seperti Perumda Percada dan BPR BKK Grogol yang juga milik Pemprov Jawa Tengah. Saya sudah berdiskusi dengan jajaran direksi Perumda Percada ternyata ada kendala kerusakan mesin percetakan,” ujar dia.

Baca juga: 2 Wanita Solo Ngaku Tertipu Lelang Arisan Online Ratusan Juta Rupiah

Berdasarkan data terbaru dari Bagian Perekonomian Setda Sukoharjo, Bank Jateng Cabang Sukoharjo mencatatkan deviden paling besar ke kas daerah Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Sukoharjo hingga September senilai Rp30 miliar. Sedangkan BUMD milik Pemkab Sukoharjo yang paling besar menyetor deviden yakni Perumda Tirta Makmur Sukoharjo senilai Rp3.461.659.397 pada 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto, menyatakan BUMD merupakan salah satu sumber pendapatan daerah. BUMD memiliki peranan yang strategis dalam peningkatan perekonomian.

Seno, panggilan akrabnya, penataan BUMD dilakukan dengan perubahan pola pikir sebagai langkah awal untuk peningkatan budaya kerja. Selain itu, pengelolaan BUMD harus inovatif untuk membuka peluang usaha.

Baca juga: Khawatir Klaster Baru, Bupati Cabut Izin Acara Konferwil IPPAT Jateng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya