SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menyelesaikan pemasangan rangka lampu start pada proyek pembangunan lintasan Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/8/2021). Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor dan operator sirkuit menyebutkan hingga akhir bulan Juli 2021 progres keseluruhan yang dilihat dari pekerjaan trek dan pekerjaan bangunan fasilitas pendukung di dalam trek sirkuit Mandalika sudah mencapai 89,12 persen. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.

Solopos.com, LOMBOK — Pembangunan mega proyek Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, NTB, menimbulkan dampak sosial bagi warga setempat. Akibatnya, pagar sirkuit itu sempat dijebol warga pada Agustus 2021.

Hal itu dilakukan karena penduduk setempat merasa pagat itu menghalangi akses mereka yang hendak melaut. Proyek pembangunan ini memang menimbulkan dampak bagi warga, yaitu relokasi untuk memindahkan permukiman warga keluar area sirkuit.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Baca juga: Rasa Teh di Solo Ternikmat No Debat, Sepakat?

Menanggapi masalah tersebut, pengelola Sirkuit Mandalika, Indonesia Tourism Develpoment Corporation (ITDC) buka suara. VP Corporate Secretary ITDC, I Made Agus Dwiatmika, mengatakan masih ada 48 keluarga yang tersebar di tiga bidang lahan enclave dan 11 bidang HPL di dalam area jlan khusus kawasan (JKK) sirkuit. Pembebasan lahan tersebut masih dalam proses dan diharapkan segera selesai.

“Selain itu, seluruh lahan yang masuk dalam HPL (Hak Pengelolaan Lahan) atas nama ITDC telah berstatus clear and clean, tetapi sebagian masih dihuni warga,” ujar Agus, dalam siaran pers Minggu (22/8/2021), menyoal masuknya warga melewati pagar pembatas lintasan, seperti dikabarkan Detik.com.

Baca juga: Mandalika, Sirkuit Terindah di Dunia? Ini Faktanya

ITDC berupaya menggunakan pendekatan humanis untuk merelokasi warga, sehingga menghindari penggusuran. Agus pun memahami kebutuhan warga untuk mendapatkan akses jalan. Pihaknya pun menyiapkan solusi, salah satunya membuatkan terowongan atau akses jalan baru.

“Telah disediakan 2 tunnel (terowongan) untuk akses keluar-masuk dari/ke dalam area di dalam JKK dan untuk akses menuju ke Pantai Seger telah dibuatkan akses baru di pinggir service road menuju pantai,” terang Agus.

Masalah akses jalan warga yang terhambat, relokasi permukiman, hingga pengembangan ekonomi masyarakat sekitar Sirkuit Mandalika menjadi pekerjaan rumah yang mesti dipikirkan pihak pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya