SOLOPOS.COM - Alat berat sudah berada pada salah satu lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten, Selasa (29/6/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Cipto Mulyono, 69, warga Dukuh Paten, Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten, menjadi salah satu warga yang kena dampak proyek tol Solo-Jogja. Sebagian sawahnya harus dilepas untuk proyek itu.

Dari lahan sawah yang kena dampak seluas 415 meter persegi, Cipto mendapatkan uang ganti rugi Rp500.000 per meter persegi sehingga totalnya ia dapat Rp225 juta. Uang ganti rugi itu sudah diterima Cipto beberapa bulan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, berbeda dengan beberapa warga terdampak jalan tol lain yang menggunakan uang ganti rugi tol untuk membeli rumah atau kendaraan, Cipto memilih membeli sawah.

Cipto sejatinya memiliki sawah dengan luas sekitar 2.000 meter persegi. Dari luas tersebut, hanya 415 meter persegi sawah warga Kuncen, Klaten, yang kena dampak proyek tol. Nilai ganti rugi per meter persegi Rp500.000 meter persegi sehingga nilai ganti rugi yang diterima Cipto sekitar Rp225 juta.

Baca Juga: Malam Minggu ke Mana Lur? Satpol PP Klaten Ingatkan Jangan Lupa Pakai Masker

Bapak dua anak itu menggunakan UGR yang ia terima untuk membeli sawah baru di Kabupaten Karanganyar. Sawah yang dibeli Cipto di Karanganyar lebih luas dibandingkan luas sawahnya yang diterjang jalan tol.

Cipto bisa membeli sawah seluas 2.000 meter persegi dengan harga per meter persegi Rp50.000. Cipto membeli sawah di Karanganyar lantaran ada salah satu anaknya yang kini tinggal di kabupaten tersebut. “Kalau membeli sawah di sini [Klaten] sulit [karena harga tanah sudah melambung],” kata Cipto saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/9/2021).

Pesan Orang Tua

Cipto tak tertarik untuk menggunakan uang ganti rugi yang ia terima untuk membeli mobil atau sepeda motor. Warga Klaten terkena dampak tol itu memilih menggunakan uang ganti rugi untuk membeli sawah baru lantaran mematuhi pesan orang tuanya.

Baca Juga: Klaten Mulai Masuk Musim Hujan, Sedia Mantol Lur!

“Kula dipeseni sama orang tua aja pisan-pisan adol lemah. Adol lemah kudu dipulihke lemah. [Orang tua saya berpesan jangan sekali-kali menjual tanah. Kalau menjual tanah, harus diganti tanah]. Akhirnya saya belikan sawah sekarang sudah selesai urusan,” kata Cipto.

Cipto mengakui masih ada sisa uang ganti rugi. Sebagian ia sumbangkan untuk kegiatan sosial seperti menyantuni orang jompo serta membelikan seragam untuk anak-anak tempat pendidikan Alquran (TPA). “Seumpama saya mendapatkan rezeki, sebagian saya gunakan untuk infak. Bersedekah itu tidak akan membuat miskin,” kata Cipto.

Kepala Desa Kuncen, Muryadi, mengatakan ada 92 bidang lahan seluas 6,5 hektare (ha) di desa tersebut yang berada pada ruas untuk jalan tol Solo-Jogja. Hanya dua bidang yang berupa bangunan sementara sisanya merupakan sawah. Mayoritas pemilik bidang lahan terdampak tol di Kuncen sudah menerima uang ganti rugi. “Tinggal dua bidang yang belum menerima ganti rugi,” kata Muryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya