SOLOPOS.COM - Suwarni, warga Pundong Tirtoadi menerima DGR senilai hampir Rp3 miliar, Kamis (19/8). (Harianjogja.com/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN — Sejumlah warga Tirtoadi, Kapanewon (Kecamatan) Mlati, Kabupaten Sleman, DIY yang terdampak pembangunan tol Jogja-Bawen menerima dana ganti rugi. Total ada 126 bidang dan 3 non bidang milik warga di empat dukuh yang terkena pembebasan dengan nilai ganti rugi Rp162 miliar.

Penyerahan dana ganti rugi itu dilaksanakan pada Kamis (19/8/2021) di Balai Kalurahan Tirtoadi. Tertinggi warga menerima Rp12 miliar hanya satu bidang seluas 2.463 meter persegi dan terendah hanya Rp14 juta untuk lima meter persegi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada salah satu warga yang mendapat ganti rugi nyaris Rp3 miliar karena melepas tiga bidang tanahnya. Dia adalah Suwarni, warga Dukuh Pundong. Ia mengaku antara senang dan sedih menerima uang ganti rugi tersebut. Nenek ini sedih lantaran tanah dan pekarangan rumah yang sejak kecil ia tinggali hilang. Senang karena uang ganti rugi yang ia terima dinilai layak. “Sejak kecil saya lahir dan besar di sana sampai saya seumuran ini. Jadi sangat sedih,” katanya.

Baca Juga: Tarif Sejumlah Ruas Tol Naik, Pengusaha Truk Andalkan Jalur Arteri

Warni mengaku kehilangan tiga bidang dengan masing-masing luas tanah 6 meter persegi senilai Rp18,4 juta, lahan seluas 85 meter persegi senilai Rp185 juta dan lahan seluas 370 meter persegi senilai Rp2,78 miliar. Sehingga totalnya kurang lebih Rp3 miliar. “Ya saya ikhlaskan. Saya niatkan amal jariah. Apalagi saya sudah pensiun jadi guru sejak lima tahun lalu,” kata Warni.

Ia belum kepikiran mau digunakan untuk apa uang . Meski begitu, Warni mengaku tidak pusing harus pindah ke mana setelah kehilangan rumah. “Sebab saya masih ada rumah singgah. Sementara di sana dulu dengan anak dan cucu saya,” katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Jogja-Bawen, Wijayanto, mengatakan ini merupakan pembayaran uang ganti rugi kali ketiga di Tirtoadi. Ada warga di empat dusun yang menerima  yakni Dusun Pundong 1, 2, 3 dan 4.

Baca Juga: Warga Desa Wonorejo Tagih Ganti Rugi Proyek Tol Soker Rp26,8 Miliar, Ini Jawaban Bupati Karanganyar

Pembayaran Kali Ketiga

Untuk total luas area yang sudah dibebaskan untuk tol Jogja-Bawen sekitar 4,3 hektare dari luas area yang dibutuhkan sekitar 49,6 hektare. Adapun total uang ganti rugi yang sudah disalurkan sekitar Rp320 miliar. “Selanjutnya kami lanjutkan pembayaran bagi yang belum dibayar. Yang belum terbit validasinya oleh BPN,” katanya di Balai Kalurahan Tirtoadi, Kamis.

Sejak penyaluran uang ganti rugi tahap pertama dan kedua, ada beberapa warga yang dananya dikembalikan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Penyebabnya ada perubahan penerima dana karena meninggal dunia atau sebab lain. Seperti masih berada di perantauan dan belum bisa kembali ke Sleman.

“Kebanyakan yang diretur (ke LMAN) karena penerima meninggal dunia. Jadi harus diurus ulang validasi dan pemberkasan. Sebelumnya ada dua yang meninggal, dan hari ini (kemarin) tiga orang yang meninggal,” katanya.

Dia menyebut, jika penerima meninggal dunia maka keluarga diminta untuk segera mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan. Mulai akta kematian, surat keterangan waris dan surat kuasa. “Nanti langsung menghubungi Satgas. Kemarin sudah kami sampaikan. Sebab tidak bisa langsung turun ke ahli waris, harus ada revisi pemberkasan,” katanya.

Satker masih konsentrasi untuk pembebasan lahan jalan tol baik untuk Jogja-Bawen maupun Jogja-Solo. Untuk lahan tol Jogja-Solo yang sudah dibebaskan total lahan yang sudah dibebaskan hingga Juni lalu sebanyak 1.413 bidang. Khusus untuk seksi Ruas Solo-Klaten yang terdiri dari 3.233 bidang jumlah lahan yang telah bebas sebanyak 1.160 bidang atau setara dengan 36% dari total bidang yang dibutuhkan.



“Saat ini masih berproses pada pembebasan lahan di Kadirojo 1, Cupuwatu 2 dan Temanggal 1. Untuk Kadirojo 1 sudah dilakukan musyawarah warga sementara untuk Cupuwatu 2 besok [hari ini)] musyawarah warga dilanjutkan,” katanya.

Untuk Kadirojo 1, jumlah bidang terdampak sebanyak 59 bidang dengan estimasi uang ganti rugi Rp38 miliar. Sementara Cupuwatu 2 jumlah bidang terdampak 109 bidang dengan estimasi uang ganti rugi Rp139 miliar. “Untuk pembayaran ganti rugi prosesnya 1-2 bulan lah. Untuk Temanggal 1, kami masih belum menjadwalkan,” katanya.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM: 1 Juta Orang Ingin Masuk Mal, 619 Ditolak

Mulai Konstruksi

Totok mengatakan, proses musyawarah warga Cupuwatu 2 dinilai penting sebelum masuk pada tahap pembayaran ganti rugi. Alasannya, setelah proses pembayaran bagi warga Cupuwatu 2 selesai, kegiatan konstruksi sudah dapat dilakukan oleh kontraktor. “Setelah pembebasan lahan, maka kontraktor sudah bisa masuk untuk melakukan clearing lahan. Akses jalan kerja lewat Cupuwatu 2,” katanya.

Ia mengatakan, proses clearing lahan di Cupuwatu 2 akan dimulai dari area pertanian lebih dulu. Masalah kapan dimulainya konstruksi ini akan disampaikan lebih dulu kepada masyarakat dan kalurahan setempat. Yang jelas, katanya, lahan harus dibebaskan lebih dulu sesuai dengan kesepakatan dalam musyawarah.

“Warga sudah memahami itu. Jadi kami sampaikan agar warga yang bisa bangun rumah dulu ya bangun dulu. Kalau sudah selesai dipersilakan pindah. Kalau kontraktor clearing dari area persawahan dulu,” katanya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Tarif Tol Solo-Ngawi Terbaru, Berlaku Mulai 19 Agustus 2021

Kepala Bidang Pengadaan Tanah BPN Kanwil DIY, Margaretha Elya Lim Putraningtyas, berharap uang ganti rugi digunakan sebaik-baiknya oleh penerima. Terutama untuk lahan pengganti yang hilang. “Bisa juga untuk usaha. Yang jelas jangan untuk konsumtif. Kami berterima kasih kepada warga terdampak yang dengan rela melepas haknya untuk pembangunan tol ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Masa Angkutan Lebaran 2024, Commuter Line Wilayah 6 Catat Rekor Baru

Masa Angkutan Lebaran 2024, Commuter Line Wilayah 6 Catat Rekor Baru
author
Rohmah Ermawati Kamis, 25 April 2024 - 04:35 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana di dalam Commuter Line atau KRL Solo-Jogja. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com/Anik Sulistyawati)

Solopos.com, SOLO–Jumlah penumpang Commuter Line di wilayah 6 Yogyakarta selama momentum Lebaran tahun ini meningkat 16% dibandingkan tahun lalu. Selama periode Lebaran 2024, total pengguna layanan KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta mencapai lebih dari 500.000 orang.

Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menyebutkan selama Masa Angkutan Lebaran 2024 yang KAI Commuter tetapkan selama 22 hari yakni sejak 31 Maret-21 April total pengguna KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta yang dilayani mencapai 576.619 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah tersebut terdiri atas 501.065 orang untuk pengguna Commuter Line Yogya-Palur dan sebanyak 75.554 orang untuk pengguna Commuter Line Prameks.

“Menurut data yang tercatat, tren volume pengguna Commuter Line di wilayah 6 Yogyakarta pada masa Lebaran ini mengalami kenaikan jika dibanding volume masa Lebaran tahun sebelumnya,” kata dia dalam rilis, Rabu (24/2024).

Koran Solopos

Dia menyebut total volume pengguna Commuter Line Wilayah 6 Yogyakarta meningkat sebesar 16% jika dibanding dengan total volume Masa Angkutan Lebaran 2023 yang mencapai 495.230 orang.

Selama periode Angkutan Lebaran 2024, KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta menambahkan sebanyak 6 jadwal perjalanan tambahan Commuter Line Yogyakarta-Palur menjadi 30 perjalanan.

Selain itu, ada penambahan 4 jadwal perjalanan Commuter Line Prameks sehingga menjadi 12 perjalanan per harinya. Dengan penambahan jadwal perjalanan tersebut, KAI Commuter mencatat rekor baru volume pengguna tertinggi Commuter Line Yogyakarta dan Commuter Line Prameks.

Emagazine Solopos

Tercatat volume pengguna tertinggi Commuter Line Yogya-Palur yaitu sebanyak 40.729 orang dan Commuter Line Prameks sebanyak 6.082 orang, masing-masing terjadi di tanggal 13 April 2024.

Stasiun Yogyakarta juga tercatat sebagai stasiun pemberangkatan dan kedatangan pengguna Commuter Line terbanyak, masing-masing berjumlah 143.770 orang dan 143.903 orang pengguna.

Sementara itu, selama masa angkutan Lebaran 2024, KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta juga mencatatkan rata-rata ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan seluruh perjalanan Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta.

Interaktif Solopos

Rata-rata ketepatan jadwal keberangkatan Commuter Line Yogya-Palur sebesar 97% dan rata-rata ketepatan kedatangan perjalanan Commuter Line sebesar 90%. Sedangkan untuk rata-rata ketepatan jadwal keberangkatan Commuter Line Prameks sebesar 83% dan rata-rata ketepatan kedatangan perjalanan Commuter Line sebesar 94%.

Anne menambahkan KAI Commuter menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengguna Commuter Line.

Selain itu dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak seperti Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, TNI, Polri, komunitas pencinta kereta serta semua pihak yang membantu Angkutan Lebaran 2024 ini terlaksana dengan baik.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Swiss-Belinn Saripetojo Solo Punya Instalasi Hidroponik, 2 Bulan Sekali Panen

Swiss-Belinn Saripetojo Solo Punya Instalasi Hidroponik, 2 Bulan Sekali Panen
author
Rohmah Ermawati Kamis, 25 April 2024 - 04:05 WIB
share
SOLOPOS.COM - General Manager Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Faisal Tranggono (kiri), memanen sayur dari instalasi hidroponik, pada Rabu (24/4/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Sebagai salah satu wujud menjaga pelestarian lingkungan, Swiss-Belinn Saripetojo mempunyai instalasi hidroponik sejak dua tahun lalu. Walaupun berada di wilayah perkotaan, sayur dari instalasi hidroponik tersebut rutin dipanen dua bulan sekali.

Pada Rabu (24/4/2024), General Manager Swiss-Belinn Saripetojo, Faisal Tranggono, menggelar panen sayur bersama dengan para karyawan. Mereka memanen pakcoy atau sawi sendok yang sebelumnya telah disemai secara mandiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Inisiatif hidroponik ini sebenarnya berawal dari obrolan dari karyawan,” terang Faisal.

Faisal menginginkan suatu kegiatan yang bisa mewujudkan sebuah kebersamaan. Dengan adanya lahan kosong di salah satu atap terbuka, dia memutuskan untuk membuat instalasi hidroponik tersebut.

Koran Solopos

Selain sawi sendok, berhasil menanam selada keriting yang memang rutin dipanen setiap dua bulan sekali. Setelah dipanen, sayuran tersebut biasanya dimasak kemudian dimakan bersama-sama.

Ke depan pihaknya ingin memperluas instalasi hidroponik dan diintegrasikan dengan kolam ikan dengan sistem aquaponik.

Selain mempunyai instalasi hidroponik, komitmen ramah lingkungan juga ditandai dengan perayaan earth hour beberapa waktu lalu. Pihaknya juga mempunyai program donor darah.

Emagazine Solopos

“Kami juga ingin ada program CSR [corporate social responsibility] yang bekerja sama dengan Kelurahan Sondakan. Karena mereka punya tim cleaning sekitar 25 orang, rencana kami ingin mendonasikan baju seragam,” ujarnya.

Menurut Faisal, panen sayur ini bisa dilihat sebagai wujud kerja sama antara manajemen dan karyawan. Faisal menyebut manajemen yang kokoh ada karena kolaborasi yang juga menggerakkan segi bisnis.

Selain itu, kebersamaan tersebut bisa mempererat relasi antarkaryawan yang akan berdampak positif kepada para tamu.

Interaktif Solopos

“Ini yang saya sebut sebagai well being employed. Kami juga membenahi kantin yang kadangkala dianggap kecil. Padahal kantin itu penuh makna. Saat ini kantin jadi tempat yang comportable bagi karyawan,” kata dia.

Public Relation Executive, Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Indah Ayu, menyebut instalasi hidroponik tersebut berukuran 1,5 meter x 4 meter. Instalasi hidroponik juga dilengkap dengan panaret atau jaring peneduh untuk menjaga kesegaran sayur.

Ke depan, instalasi hidroponik itu diproyeksikan sebagai salah satu kids activity pada akhir tahun ini. Anak-anak bisa memanen sayur tersebut kemudian diolah secara bersama-sama.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tingkatkan Jumlah Investor Pasar Modal di Soloraya, Ini Langkah BEI Jateng 2

Tingkatkan Jumlah Investor Pasar Modal di Soloraya, Ini Langkah BEI Jateng 2
author
Rohmah Ermawati Kamis, 25 April 2024 - 03:05 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO–Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah (Jateng) 2, telah menyiapkan beberapa program untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di tahun ini. Beberapa di antaranya adalah program satu pemuda satu rekening dan satu santri satu rekening.

Kepala Kantor BEI Jateng 2, M. Wira Adibrata, mengatakan setidaknya ada empat program yang telah disiapkan di tahun ini. Semuanya akan dilakukan bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di empat daerah di Soloraya, yakni Solo, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyebutkan tahun sebelumnya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah melaksanakan program literasi dan inklusi yang menyasar 1.000 ASN di lingkungan Pemkot Solo. “Tahun ini kami diminta 1.000 lagi, namun bukan lagi ASN, tapi UMKM,” kata dia.

Sedangkan di Kabupaten Karanganyar, tahun ini BEI Jateng 2 bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menggelar program literasi dan inklusi dengan sasaran kalangan pemuda.

Koran Solopos

“Telah dibuka Pj. Bupati Karanganyar, kami mau ada program satu pemuda satu rekening di wilayah Karanganyar dengan pilot project Desa Karang,” kata dia, Senin (22/4/2024).

Melalui program tersebut diharapkan bisa memberikan edukasi mengenai investasi pasar modal di kalangan pemuda. Diharapkan dari pilot project tersebut nantinya bisa meluas.

Hal yang hampir sama juga akan dilakukan di Boyolali. Wira mengatakan rencana untuk program yang akan digelar di Boyolali melalui kerja sama dengan TPKAD Boyolali, akan menyasar pada kalangan santri. Program yang akan dijalankan adalah Program Pasar Modal Syariah dengan sasaran satu santri satu rekening efek.

Emagazine Solopos

Sementara di Sragen, kegiatan program yang telah disiapkan lebih pada upaya pemahaman kepada masyarakat agar terhindar dari investasi bodong.

“Kami dengan Pemkab Sragen sudah sepakat untuk memberantas atau membentengi investasi bodong masuk Sragen. Sudah ada izin untuk melakukan awareness dengan videotron,” lanjut dia.

Dia mengatakan di 2024 ini ditargetkan ada sekitar 64.000 investor baru untuk pasar modal di wilayah kerja BEI Jateng 2.

Interaktif Solopos

“Kami punya tiga target umum, pertama literasi, kemudian inklusi dan aktivasi. Jadi mengaktifkan supaya yang punya rekening bisa dimanfaatkan dengan baik,” lanjut dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories