SOLOPOS.COM - Ilustrasi ular. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Tebing sungai di Dukuh Ledok, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, diduga menjadi sarang ular piton atau sanca kembang. Salah satu waktu setempat mengaku pernah melihat ular besar berukuran sekitar empat meter di sekitar lokasi tersebut.

Beberapa waktu lalu, kata Sriyanto, salah seorang warga asli Mojorejo, penduduk sempat menemukan anakan ular piton tak jauh dari lokasi jurang yang cukup dekat dengan permukiman penduduk. Bahkan, di tepi jurang itu sudah banyak berdiri rumah-rumah warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian warga yang mampu memilih membangun tembok tinggi untuk mengantisipasi masuknya hewan melata seperti ular dari sungai. Sebagian masih berupa pekarangan yang ditanami rumpun bambu.

“Dulu ada warga yang memotong bambu melihat ular itu. Panjang tubuh ular yang terlihat sekitar empat meter, tapi bagian ekornya belum kelihatan karena masih di dalam lubang,” papar Sriyanto kepada Solopos.com, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Bulus Jumbo di Trucuk Klaten Sempat akan Disantap Warga, Halal atau Haram?

Sriyanto menambahkan, ada sejumlah lubang di sekitar tebing sungai yang berhulu di lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar itu.

“Ada tiga lubang tanah yang cukup besar di lokasi. Tepatnya di bawah pohon besar yang tumbuh menjorok ke sungai. Jadi, lokasinya terbilang cocok dipakai ular untuk berkembang biak,” terang dia.

Menurut Sriyanto, setidaknya terdapat lebih dari empat warga setempat yang mengaku pernah melihat ular di tebing sungai itu. Dia sempat mendokumentasikan pengakuan empat warga itu melalui video.

Baca juga: Persis Solo Amankan Titisan Ricky Yacobi, Ini Sosoknya

Warga mengaku khawatir hewan melata itu memangsa ternak milik mereka. Apalagi jika reptile tersebut memakan korban dengan belitannya yang mematikan. Kebanyakan warga yang melihat ular itu tidak berani menangkap karena khawatir menjadi korban belitan ular yang mematikan.

Kabar adanya ular piton yang meresahkan warga sekitar itu terdengar oleh sejumlah sukarelawan yang biasa mengevakuasi ular.

Pada Selasa (7/9/2021) malam, sejumlah sukarelawan datang untuk menyurvei lokasi dan mengumpulkan informasi. Sayangnya, saat disurvei, tim sukarelawan tidak menemukan ular. Diduga ular itu masih bersarang di sejumlah lubang tanah di tebing sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya