SOLOPOS.COM - Ilustrasi leptospirosis. (Kemenkes)

Solopos.com, KARANGAYAR — Jumlah pasien meninggal akibat penyakit leptospirosis di Kabupaten Karanganyar bertambah 1 orang. Hingga pekan ke-40 2021, jumlah total pasien meninggal akibat penyakit tersebut menjadi 3 orang.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, hingga periode tersebut terdapat 9 kasus leptospirosis di Bumi Intanpari ini. kasus ini tersebar di Puskesmas Jaten I (2 kasus). Sedangkan di puskesmas lainnya masing-masing 1 kasus yakni di Puskesmas Colomadu I, Puskesmas Colomadu II, Puskesmas Gondangrejo, Puskesmas Jaten II, Puskesmas Kebakkramat I, Puskesmas Tasikmadu, dan Puskesmas Jatipuro.

Dari 9 kasus tersebut, 3 penderita di antaranya meninggal dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ajur…Sudah Gadaikan Truk Majikan, Warga Jumapolo Ini Malah Kena Tipu

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan korban jiwa terbaru meninggal pada Juli lalu. Pasien itu merupakan warga Desa Jatikuwung, Kecamatan Jatipuro.

Korban diketahui memiliki luka di jari kaki akibat kutu air dan di sekitar rumahnya ditemukan tikus. Selain itu, semasa hidup korban setiap hari pergi ke sawah dan kontak dengan air dan lumpur.

“Di sekitar rumah dilakukan penyelidikan epidemiologi [PE] dan di sekitar rumahnya ada tikus. Tetapi tidak ada tetangganya yang punya gejala klinis leptospirosis,” ujarnya, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Peraturan Ganjil-Genap di Tawangmangu-Ngargoyoso Tuai Pro Kontra

Winarno mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan diri, lingkungan rumah, dan tempat kerja untuk mencegah keberadaan tikus. Tujuannya untuk meminimalisasi kontaminasi bakteri leptospirosis dari air kencing tikus.

Selain itu, bagi seseorang yang punya luka juga agar ditutup untuk mencegah infeksi bakteri leptospirosis yang ada di air (air sawah, selokan, maupun tempat lain di sekitar rumah).

Leptospirosis adalah penyakit bersumber dari binatang yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: 2 Mahasiswa Sempat Datangi Rumah Ortu Korban Diklat UNS Dini Hari

Biasanya penyakit ini melalui kencing tikus. Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.

Seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala seperti tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.

Secara medis, ada tiga kriteria yang ditetapkan dalam mendefinisikan kasus leptospirosis yaitu suspek, probable, dan konfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya