SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan berfoto dibawah papan nama Jalan Malioboro. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Wisata Jogja diprediksi akan mengalami lonjakan pengunjung.

Harianjogja.com, JOGJA –– Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Selasa (3/5/2016) menyarankan pekerjaan revitalisasi Malioboro akan dihentikan sementara selama masa libur panjang. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di Malioboro dan menjamin kenyamanan wisatawan.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya minteral (PUP-ESDM) Muhamad Mansyur mengatakan pihaknya tak terlalu sepakat bila pekerjaan di Malioboro sepenuhnya dihentikan. Pekerjaan tahap pertama ini menurut Mansyur sebenarnya tak banyak berpengaruh ke pejalan kaki karena sudah diberikan pengamanan di sekliling proyek.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun dia tetap akan melihat situasi di lapangan saat libur panjang berlangsung. Bila aktivitas pembangunan dirasa mengganggu kenyamanan pengunjung maka mereka akan menunda sementara aktivitas pembongkaran dan revitalisasi trotoar Malioboro di depan hotel Inna Garuda.

“Nanti kita bicarakan dulu dengan teman-teman di lapangan. Prinsipnya kalau mengganggu wisatawan mungkin kami tunda dulu. Kalau tidak mengganggukan ya tetap kita lakukan,” kata dia.

Mansyur menambahkan pekerjaan fisik di Malioboro tak hanya aktivitas pembongkaran dengan alat berat. Selain pembongkaran ada juga pekerjaan alusan seperti menangani penataan taman atau perbaikan saluran pembuangan. Sehingga bila suara alat berat dirasa mengganggu maka penggarapan akan dialihkan ke pekerjaan yang lebih halus.

“Nanti saya evaluasi dan dirapatkan dulu. Kalau bisa dilakukan ya dilakukan dengan pekerjaan yang ringan. Kalau alat berat jelas tidak nanti mengagnggu kenyamanan wisatawan,” imbuh Mansyur.

Sementara juru bicara kontraktor penggarap revitalisasi tahap pertama Malioboro PT Suci Karya Badinusa Wahyu Budianto mengatakan awalnya mereka berencana menghentikan sementara kegiatan pembangunan. Namun setelah dibahas lebih lanjut menghentikan sementara pembangunan beresiko terhadap molornya waktu yang sudah ditentukan dalam kontrak.

“Setelah rapat internal kami memutuskan tak ingin ambil resiko untuk berhenti, karena waktu kerja kami dalam kontrak berdasarkan hari kalender, bukan hari kerja,” kata Wahyu.

Mereka pun sudah mendapatkan izin dari Dinas PUP-ESDM untuk terus melanjutkan pekerjaan selama masa libur panjang. Karenanya proses revitalisasi direncanakan akan tetap berlangsung selama libur panjang.

“Tapi nanti kita lihat kondisi lapangan gimana, kalau wisatawannya banyak dan dirasa beresiko ya kita kerjakan yang tidak melibatkan alat berat agar kami tak kehabisan waktu,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya