SOLOPOS.COM - Salah satu joglo Plaza Kuliner yang dibangun di sisi timur Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat disiapkan untuk memindahkan warung apung ke daratan. Foto diambil Rabu (19/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Penataan kawasan wisata Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah dipastikan berlanjut. Total anggaran untuk kelanjutan penataan Rawa Jombor tahun ini mencapai hampir Rp60 miliar.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng), Sinung Nugroho Rachmadi, mengatakan konsep penataan Rawa Jombor bermuara pada peningkatan keejahteraan warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Artinya penataan dengan unsur modernitas tetap mengakomodasi unsur tradisional. Jadi perpaduan keduanya menjadi konsep baru penataan Rawa Jombor. Banyak yang akan memberikan peran kontribusi dari APBN, APBD provinsi, maupun APBD Klaten sesuai kewenangan masing-masing,” kata Sinung saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Rabu (19/5/2021).

Baca juga; Kesan Penumpang Perahu Hias di Rawa Jombor Klaten: Seperti Naik Kapal Titanic

Terkait proyek fisik, Sinung menjelaskan Disporapar bakal melanjutkan proyek fisik pada lahan di sisi timur rawa. Proyek tersebut yakni amfiteater, menambah dua joglo untuk plaza kuliner, toko cenderamata, serta jalur pedestrian. Total pagu anggaran yang disiapkan Pemprov Jateng untuk proyek fisik itu sekitar Rp6,5 miliar yang bersumber dari APBD provinsi serta Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Dari provinsi juga ada anggaran untuk Desa Wisata Jimbung dan Desa Wisata Krakitan [desa di sekeliling Rawa Jombor] senilai Rp100 juta,” kata Sinung.

Pada 2020, pemprov mengawali proyek penataan kawasan Rawa Jombor di antaranya membangun plaza kuliner berupa dua joglo, taman, serta patung yang dilakukan pada lahan di sisi timur rawa. Total pagu anggaran untuk proyek 2020 sekitar Rp6 miliar.

Baca juga: Pedagang di Objek Wisata Klaten Jual Motor untuk Hidup

Sinung menjelaskan selain pemprov, pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) melakukan penataan kawasan wisata Rawa Jombor. Kegiatan penataan yang dilakukan BBWSBS tahun ini berupa revitalisasi rawa.

“Dari kabupaten tadi bu bupati juga sudah menginstruksikan OPD terkait untuk memberikan alokasi anggaran guna kegiatan Rawa Jombor. Kami sudah menentukan titik mana saja yang digarap masing-masing agar tidak ada duplikasi. Mungkin tahun ini belum selesai secara paripurna,” jelas Sinung.

Kepala BBWSBS, Agus Rudyanto, mengatakan kegiatan revitalisasi Rawa Jombor yang dilakukan BBWSBS yakni memperkuat tanggul rawa, memulai pembangunan jalur pedestrian di sekeliling rawa, membuat pengaman bendung, hingga pengerukan sedimintasi. Total pagu anggaran untuk proyek revitalisasi itu senilai Rp50 miliar dari APBN.

“Nanti pemanfaatan rawa itu akan diatur,” kata Agus.

Baca juga: Es Potong, Kuliner Klaten Pembangkit Kenangan Masa Kecil

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan rapat koordinasi yang digelar dengan Disporapar dan BBWSBS pada Rabu terkait kegiatan penataan dan revitalisasi Rawa Jombor.

“Rawa Jombor itu kan lokasinya di Klaten. Tetapi kepemilikannya di provinsi. Namun, kewenangan rawa itu di BBWSBS. Intinya tadi dari provinsi dan BBWSBS kula nuwun untuk melaksanakan kegiatan tahun ini. Kami akan mendampingi kegiatan pembangunan di Rawa Jombor,” kata Mulyani.

Warung Apung

Mulyani mengatakan segera membuat tim untuk menyosialisasikan rencana pembangunan rawa tahun ini. Pasalnya, ada kegiatan yang dilakukan pada tanggul rawa yang kini banyak digunakan untuk berjualan para PKL.

“Sekarang kan PKL di sana banyak sekali. Sementara tahun ini di sekeliling kawasan itu akan dibangun jogging track dan sebagainya. Otomatis kan PKL harus minggir. Nanti kami membuat tim untuk menyosialisasikan agar masyarakat yang berkegiatan di daerah yang akan dibangun pindah tempat [jualan],” kata dia.

Baca juga: Sejarah Kelam Waduk Kedung Ombo hingga Jadi Tempat Wisata

Mulyani juga menjelaskan warung apung bakal ditata. Penataan dilakukan dengan memindahkan warung apung ke daratan.

“Pemprov sudah ada kegiatan pembangunan warung di daratan tahun kemarin dan tahun ini. Nanti kalau sudah selesai, secara perlahan warung apung kami pindahkan ke daratan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya