SOLOPOS.COM - Mantan pelatih AC Milan Academy, Misha Radovic, direkrut menjadi Direktur Teknik Persis Solo. (Istimewa/Persis Solo)

Solopos.com, SOLO — Mantan pelatih kepala AC Milan Academy, Misha Radovic, bergabung ke Persis Solo sebagai direktur teknik mendampingi pelatih kepala Eko Purdjianto.

Pelatih asal Serbia yang kala bermain menjadi idola di Persib Bandung itu berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Indonesia adalah negara dengan passion sepakbola terbesar di Asia, mudah sekali untuk jatuh cinta dengan negeri ini jika anda adalah seorang pecinta sepakbola. Saya paham bahwa ketika saya bekerja di Solo nanti, saya bukan hanya bekerja untuk diri sendiri tapi bagi klub, bagi kota Solo, dan bagi para suporter,” kata Misha Radovic dalam keterangannya yang diterima Solopos.com, Selasa (19/10/2021) malam.

Misha dipercaya untuk mengawasi dan bertanggung jawab terhadap segi teknis meliputi sisi taktik, strategi, dan filosofi permainan tim secara komprehensif.

Hal itu untuk mengembangkan kualitas permainan klub dari level junior yakni Persis Youth yang sedang dirintis hingga level senior atau skuat utama.

“Dari dulu saya selalu punya gaya attack-minded dan gemar melakukan high press. Sederhananya sepakbola yang lebih dinamis dan agresif untuk mendominasi pertandingan. Mudah-mudahan filosofi ini bisa diadaptasi oleh Persis Solo di segala level usia,” kata dia.

Jembatan Komunikasi

Secara struktur, Direktur Teknik berada di antara tim kepelatihan dan manajemen.

Direktur Teknik bertugas menjembatani komunikasi keduanya demi kepentingan dan kemajuan klub.

Misha Radovic mengatakan dirinya telah menyaksikan seluruh laga Laskar Sambernyawa.

Ia menilai ada atmosfer positif di bawah kepemimpinan pelatih Persis Solo, Eko Purdjianto.

Namun ia menyatakan Persis Solo harus harus berkembang dan lebih dinamis.

Baca Juga: Kaesang dan Gibran Serukan Evaluasi, Ini Respons Pelatih Persis Solo 

Dalam format kompetisi yang pendek seperti ini, rutinitas latihan dan daily basis adalah hal yang lebih berpengaruh daripada sekadar formasi di atas kertas.

“Tapi saya percaya di laga selanjutnya Persis Solo akan meraih kemenangan. Ini hanya perkara waktu karena kerangkanya sudah dibentuk dengan baik oleh Coach Eko,” kata Mischa.

Dirinya telah mengamati komposisi dan kedalaman individu skuat Laskar Sambernyawa. Tetapi, kerja sama tim jauh lebih penting untuk bekerja sebagai satu kesatuan.

“Aspek individual tidak lebih penting daripada permainan tim secara kolektif. Ada banyak aspek yang lebih menentukan dibanding performa individu,” imbuh dia.

Ia memahami ada pandangan tertentu yang kepada Persis Solo karena skuad terisi beberapa pemain berpengalaman.

Para pemain itu juga sudah bermain di level tertinggi. Namun, kerja keras secara tim jauh lebih menentukan.

Pelatih berlisensi kepelatihan UEFA Pro Licence tersebut menilai, stigma Persis Solo sebagai pemain bintang adalah hal normal dalam sepak bola.

Misha menyatakan ada beberapa aspek yang membuatnya tidak berpikir lama untuk bergabung dengan Laskar Sambernyawa.

Visi Progresif

Ia merasa Persis memiliki ketepatan visi progresif yang disusun oleh manajemen.

Menurutnya manajemen Persis Solo sangat profesional dan dihuni banyak anak muda. Manajemen juga punya pendekatan sepak bola dan bisnis progesif.
Ditambah Persis Solo punya project dan ide jangka panjang yang jelas.

Misha bukan sosok asing di sepak bola di Indonesia. Misha Radovic merupakan eks pelatih kepala AC Milan Academy pada 2009 silam.

Mischa pernah bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan Pelita Jaya 2010 lalu. Kemudian Mischa bersama Persisam Putra Samarinda yang kini menjadi Bali United pada 2012 lalu.



Kala bermain di Persib Bandung ia menjadi idola suporter di Jawa Barat.

Baca Juga: Persis Solo Akhirnya Menang, Kaesang: Maine Isih Elek! 

Pengalaman yang ia dapatkan selama di sepak bola Indonesia membuatnya menaruh kesan mendalam. Ia berkomitmen untuk turut memajukan sepak bola Indonesia bersama Laskar Sambernyawa.

Ia menambahkan seluruh yang terlibat di dalam klub harus disiplin baik di lapangan atau luar lapangan.

Misha menilai menghormati pemain adalah sebuah keharusan. Ia juga dituntut beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Saya tidak ingin dicap sebagai pelatih uzur, kolot, dan tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan. Disiplin, kerja keras, komitmen, dan respek, itu kunci yang akan saya pegang ketika tiba di Solo nanti,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya