SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Silir di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, dulunya dikenal sebagai lokalisasi alias tempat prostitusi yang ramai dikunjungi masyarakat.

Bahkan, saking terkenalnya, Silir sempat disebut sebagai pusat pelacuran di kota yang kini dipimpin oleh Wali Kota Gibran Rakabmung Raka itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga:  Tempat Wisata Menarik di Boyolali, Pemandangannya Bikin Susah Move On

Sebagaimana pernah diulas Solopos.com sebelumnya, kawasan pinggiran dekat sungai Bengawan Solo itu Sudah bertahun-tahun ditutup. Namun, istilah kawasan pelacuran tetap melekat di benak masyarakat.

Prostitusi di Silir merupakan kelanjutan dari sejarah bisnis esek-esek alias lokalisasi di Kota Solo yang berkembang setelah 1870 saat modal swasta berkembang. Saat itu mulai berkembang usaha perkebunan tebu, perusahaan kereta api, pembukaan jalan raya yang membutuhkan buruh dari daerah lain (migran). Di samping itu, banyak orang Belanda dan asing lain yang ke negeri ini tanpa membawa istri.

Baca Juga: Asal-usul Santa Claus dalam Perayaan Natal dengan Berbagi Hadiah

Lokalisasi Silir yang dulunya sebagai pusat prostitusi di Kota Solo kini telah berubah menjadi Pasar Klitikan seusai diputuskan ditutup pada 1998 oleh Imam Sutopo, yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Petugas keamanan meninggalkan sekitar Pasar Klitikan, Solo, Minggu (16/10/2016) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Bangunan-bangunan lokalisasi di Silir pun kini sudah tak ada dan disulap menjadi pasar barang antik. Sebagaimana diungkap oleh Ketua Ikatan Alat Motor Mangunggal, Pasar Klitikan Notoharjo, Bibit Santoso.

Baca Juga:  Kisah Misteri Pesantren Jin di Sragen, Ada Asrama Gaibnya Juga

“Masih ada mantan penghuni Silir di sini. Kalau bangunan lokalisasinya sudah tidak ada. Itu mereka sekarang ada di shelter-shelter jualan yang memang dibangun untuk mereka berjualan,” ucap Bibit kepada Okezone.com, 2016 silam.

Untuk mencegah adanya praktek prostitusi terselubung yang bisa saja terjadi di Pasar Klitikan Notosuman, Solo, para pedagang bersama-sama melakukan pengawasan yang cukup ketat.

Baca Juga:  Biodata Mbah Minto, Artis Parodi Gagal Mudik yang Meninggal Dunia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya